- A. PENGERTIAN TRANSPORTASI SEKOLAH
Layanan transportasi sekolah merupakan sarana transportasi bagi siswa untuk kelancaran proses belajar mengajar. Siswa akan merasa aman dan dapat masuk atau pulang sekolah dengan waktu yang tepat. Penyelenggara transportasi sekolah adalah sekolah itu sendiri atau pihak swasta yang bekerja sama dengan sekolah tersebut. Layanan transportasi ini biasa disebut dengan layanan antar jemput siswa karena transportasi ini selalu menjemput dan mengantar siswa mulai dari rumah ke sekolah sampai siswa tersebut pulang ke rumahnya. Adanya layanan transportasi sekolah ini, siswa tidak akan terlambat ke sekolah dan tentunya para orang tua akan merasa terbantu.
Pelayanan transportasi sekolah pada prinsipnya sama dengan layanan khusus lainnya, yakni penyediaan fasilitas guna mencapai tujuan pendidikan. Hanya bidang yang digarap dan fasilitasnya yang berbeda.
Transportasi sekolah dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan angkutan untuk personil sekolah (siswa dan staf sekolah) baik ke dan dari sekolah. Atau lebih banyak dikenal dengan istilah kegiatan antar jemput bagi personil sekolah. Karena ada kemungkinan antar jemput murid sekaligus untuk para pegawainya. Namun dengan emikian tidak mengurangi arti transportasi yang sebenarnya.
Bus sekolah digunakan untuk mengangkut anak-anak sekolah antara rumah mereka ke sekolah apabila tempat tinggal mereka terlalu jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki. Di AS bus sekolah biasanya memiliki warna khusus yaitu kuning dan dilengkapi dengan lampu peringatan lalu lintas serta perlengkapan pengaman lainnya yang digunakan ketika para penumpang naik atau turun dari bus. Bus sekolah biasanya dioperasikan oleh distrik sekolah atau oleh penyedia jasa bus sekolah yang dikontrak. First Student memperkenalkan bus-bus kuning di Britania Raya. Namun kebanyakan pelayanan bus sekolah dilakukan dengan menggunakan bus-bus biasa. Di negara-negara lain, bus sekolah tidak selalu berwarna kuning. Buenos Aires, dan kemungkinan juga bus-bus sekolah lainnya di Argentina diberi warna oranye dan ditulisi “escolares.
Tetapi yang saya lihat pada saat ini, memang sudah banyak transportasi antar jemput untuk para siswa,tetapi tidak semua siswa ikut ke dalam transportasi tersebut karena kebanyakan transportasi tidak bekerja sama dengan pihak sekolah. Jika transportasi antar jemput itu bisa bekerja sama dengan pihak sekolah, maka pastinya seluruh siswa di sekolah bisa ikut transportasi antar jemput itu. Karena dengan adanya transportasi antar jemput mempermudah mereka untuk pulang sekolah dengan cepat tanpa harus menunggu angkutan lainnya , atau berbahaya lagi dengan menggunakan kendaraan sendiri.
B. TUJUAN TRANSPORTASI SEKOLAH
Tujuan utama dengan adanya transportasi sekolah yaitu membawa siswa ke sekolah dan mengantarkan pulang kerumahnya masing-masing dengan harapan selamat sampai tujuan. Transportasi juga dimaksudkan untuk kegiatan karya wisata atau mengangkut siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Dalam hubungannya dengan pelayanan transportasi sekolah ini, Smith Atkinson dalam bukunya “The Educator Encyclopedia” meyebutkan tujuan transportasi, sebagai berikut:
- Untuk memberikan layanan transportasi bagi seluruh siswa, karena alasan jarak antara sekolah dan rumah
- Untuk melengkapi kemungkinan keamanan transportasi
- Untuk transportasi kemungkinan dengan program instruksional
- Untuk menciptakan kondisi yang lebih positif, baik mental, moral, dan fisik dari siswa-siswa
- Pengoperan transportasi agar dapat diperoleh efisiensi dan ekonomis
- Menunjukan simpati masyarakat bahwa transportasi dimaksudkan untuk keamanan, efisiensi, dan merupakan terstandard.
Kalau menurut saya, tujuan dengan adanya transportasi sekolah yaitu mempermudah para siswa saat berangkat ke sekolah dan pulang ke rumah, tanpa menunggu angkutan lain sehingga kemungkinan besar tidak telat saat berada di sekolah. Selain itu tujuannnya yaitu untuk keamanan para siswanya, maksudnya adalah saat pulang sekolah pasti banyak para siswa yang tidak langsung pulang, maka dengan adanya transportasi sekolah dapat mengurangi bermain para siswa dan orang tua pun tidak akan khawatir.
Di Amerika dana anggaran belanja untu transportasi ditegakkan dalam setiap negara bagian dan merupakan biaya utama pendidikan masyarakat. Transportasi dengan bus sekolah telah tumbuh menjadi proporsi yang sedemikian rupa sehingga dalam tahun 1966 tidak kurang dari 270.000 kendaraan membawa kurang lebih 16 juta siswa setiap hari.
C. MASALAH-MASALAH LAYANAN TRANSPORTASI SEKOLAH
Masalah-masalah yang dihadapi layanan transportasi sekolah penekannya pada 4 (empat) kriteria, yaitu:
- Keselamatan
- Ekonomi
- Kecukupan
- Efisiensi
Sebagai pengelola dan pendidik, pimpinan sekolah harus memperhatikan keempat masalah tersebut.
1. Keselamatan
Keselamatan ini sebagian merupakan masalah pendidikan dan sebagiannya merupakan masalah kondisi bus-bus sekolah yang mengangkut para siswa. Satu tugas penting dari pimpinan sekolah adalah menanamkan kebiasaan keselamatan pada murid-muridnya. Oleh karena itu beberapa gambaran harus diberikan pada anak-anak oleh yang berwenang. Menangani anak-anak lewat aturan sesungguhnya merupakan salah satu jalan yang efektif dalam mendidik anak-anak untuk hati-hati, apalagi cara penyampaiannya secara lisan.
Bagaimanapun juga anak-anak harus dibuat untuk memperhatikan dan mengerti apa yang harus dibuat demi keselamatan dan demi kesejahteraan mereka sendiri, serta keselamatan anggota-anggota seperjalanan yang turut mengendarai bus sekolah ke dan dari sekolah. Dengan kata lain, menjadi penumpang bus yang baik tak terpisahkan dengan arti pendidikan mereka. Itu merupakan bagian terpenting.
Hal ini mungkin melalui berbagai macam bentuk gambar, yaitu berupa majalah bergambar, iklan dan lain-lain yang dibuat anak-anak dan guru, untuk menggambarkan secara gamblang bahaya-bahaya yang dialami bila aturan-aturan dan pencegahannya tidak diperhatikan serta tidak ada unsur hati-hati dari pengemudi. Lewat perhatian yang terarah dan kelakuan yang pantas dari orang-orang yang mengendarai dalam bus, maka pola kelakuan yang baik dapat ditanamkan pada anak-anak. Suatu kombinasi dan beberapa pendekatan lebih mungkin untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
2. Ekonomi
Dari kriteria ekonomi, kepala sekolah hanya dapat menyarankan kepada pengawas wilayah agar dilakuakn penghematan. Penghematan Dapat terwujud jika rute-rute bus dirubah, mengatur daftar rencana perjalanan atau menganalisa secara ekonomis dibuat perbandingan bila menggunakan bus milik sekolah untuk rencana kontrak. Jika kepala sekolah menanggapi informasi ini secara baik pada transportasi murid, maka hal ini akan terlihat dari kebijaksanaan-kebijaksanaan transportasi yang dipertimbangkan.
3. Kecukupan
Pelayanan bus sekolah adalah cukup bila dihubungkan dengan perbandingan murid-murid sekolah yang tinggal melebihi jarak satu mil dari sekolah dimana transportasi di sediakan. Ketentuan ini berbeda-beda secara luas dalam suatu aturan wajib belajar, dimana ada pengecualian bagi murid-murid yang tinggal dengan satu jarak tertentu dari suatu sekolah umum. Satu ukuran yang berat dari kecukupan pelayanan bus sekolah adalah satu tingkat untuk apa rencana-rencana yang ada sampai pada murid-murid yang tinggal pada ketentuan-ketentuan ditetapkan dalam batas satu, dua atau tiga mil atau berapa saja jaraknya sesuai dengan ketentuan aturan.
Kepala sekolah membutuhkan kesiagaan menunjang kemajuan yang dicapai dalam membakukan bus sekolah sesuai dengan perintah administrasi dan petunjuk operasi pengangkutannya. Tugas menjelaskan pada orang tua untuk membayar pajak sebagai suatu ukuran betapa pentingnya keselamatan dan kesenangan murid. Hal ini harus diperhatikan oleh para kepala sekolah.
4. Efisiensi
Efisiensi merupakan salah satu kriteria yang lain yang semestinya diterapkan dalam mengevaluasi transportasi murid. Kriteria efisiensi hal keluarnya rute bus dalam kaitannya dengan waktu dan keselamatan yakni tempat stasiun muatan, menggunakan bus-bus pada hari-hari sekolah. Mengawasi anak-anak dalam bus dan dalam hal penyiapan laporan-laporan pengemudi, laporan kecelakaan dan laporan-laporan kepala sekolah ke kantor pusat.
Kewenangan dalam bidang transportasi bus sekolah menganjurkan kepala sekolah melaporkan sekali seminggu terhadap pengawas-pengawas sekolah. Laporan itu akan berisi data untuk setiap bus sekolah yang digunakan dalam mengangkut anak-anak, jumlah jarak yang ditempuh dalam perjalanan, perubahan dalam rencana bus dan komentar terhadap sifat pelayanan yang dibuat. Kepala sekolah mendapatkan instruksi setiap bus melayani sekolahnya pada rute yang biasa pada sewaktu-waktu sebagaimana ditentukan.
D. PERATURAN TENTANG MANAJEMEN SISWA
Tujuan manajemen siswa adalah untuk memberikan perlindungan yang layak terhadap segala tingkah laku selama di bus. Barang kali faktor yang cukup menentukan adalah sikap dari anak yang menyenangi sopirnya, sering mengajak ngobrol sopirnya, sering bercanda dengan sopoirnya, dll. Begitu pula dengan sopirnya harus memiliki sikap humor yang lebih dengan murid-muridnya. Sehubungan dengan ini, Smith Krouse Atkinson dalam bukunya menyebutkan keterbukaan dan peraturan yang dipaksakan sangat berguna dalam manajemen siswa. Aturan demikian untuk:
- Keberangkatan siswa dijadikan untuk menentukan tempat duduk dalam bus
- Tidak diperkenankan makan sesuatu didalam bus
- Larangan bagi para siswa untuk mengeluarkan tangan atau badan lainnya
- Siswa harus bisa tenang saat perjalanan dari rumah sampai sekolah
- Tidak diperkenankan para siswa untuk membuang sampah dijalan melalui jendela
E. PEMELIHARAAN dan PERAWATAN KENDARAAN TRANSPORTASI
Kepala bagian boleh menaikkan standart khusus yang merupakan dasar untuk melengkapi standart umum seperti ketentuan yang ada. Keamanan, kenyamanan, ekonomis, awet dan perbaikan-perbaikan yang mungkin dilaksanakan. Beberapa sekolah dibagian tertentu membuka toko/cabang bengkel mereka sendiri, walaupun keluar dari susunan pekerjaan ini. Sedangkan untuk perbaikan sampingan, mungkin bisa dikerjakan oleh pengemudinyasendiri yang telah mempunyai beberapa keahlian seperti mekanik.
Fasilitas pemeliharaan bus bisa cukup besar, baik itu untuk penyediaan garasi dan kelengkapan bengkel. Oleh karena itulah pada bengkel sangat dituntut adanya kelengkapan dan juga alat-alat tangan untuk kebutuhan lainnya. Dalam peraturan juga disebutkan bahwa semua kendaraan sekolah bisa dioperasikan dengan kondisi memungkinkan, baik dalam perencanaan, perbaikan, dan pencegahan.setiap bus diperiksa secara sempurna seperti aslinya, dan penggantian oli dilakukan setiap bulan sekali atau lebih bila menghadapi kesulitan.
DAFTAR RUJUKAN
Kusmintardjo. 1992. PENGELOLAAN LAYANAN KHUSUS SEKOLAH. Jilid II. Malang: UPT PERPUSTAKAAN UM
Kariono. 2011. Layanan transportasi sekolah untuk menekan tidak masuk dan terlambat ke sekolah bagi siswa, online, (http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/layanan-transportasi-sekolah-untuk-menekan-tidak-masuk-dan-terlambat-ke-sekolah-bagi-siswa-studi-kasus-di-sekolah-dasar-islam-terpadu-al-hikmah-bence-garum-blitar-kariono-50928.html. diakses, 02 Juni)
Dikutip dari internet, online, (http://id.wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Moda_Transportasi_Jalan. diakses, 02 Juni)
Recent Comments